Oleh seorang teman saya mendapat julukan Festival Hunter. Beuh, emang saya sampe segitunya ya... Tapi memang saya sendiri pun tidak bisa memungkiri, I do love festival. Saya rela menghabiskan jatah cuti demi bisa menonton semua film yang diputar di Jiffest maupun Europe On Screen, saya bersedia pulang larut malam untuk berkumpul bersama para penggila film dalam satu bioskop besar, saya tidak peduli harus membayar ongkos taksi yang harganya jauh lebih mahal dibanding harga tiket film yang saya tonton pada larut malam di sebuah festival film karena saya tahu film tersebut tidak akan diputar di bioskop lokal Indonesia. Semuanya saya lakukan demi sebuah perhelatan bertajuk festival.
Wikipedia menyebutkan festival berasal dari kata 'festa' atau pesta dalam bahasa Indonesia. Festival berarti pesta besar atau sebuah acara meriah dalam rangka memperingati sesuatu. Berhubung salah satu passion saya adalah film tidak heran jika sasaran utama festival yang saya ikuti tidak jauh dari festival film. Walau demikian saya juga tidak menutup diri pada festival lain di luar konteks film. Tujuan utama dari festival kan bersuka cita merayakan sesuatu, jadi rayakan saja semua hal yang kalian sukai lewat sebuah festival dan berpestalah :) Dari beberapa festival langganan yang pernah saya datangi, bagi saya juaranya adalah Hellofest. Festival ini memang gokil banget. Gila banget. Parah banget. Kacau banget. Heboh banget. Seru banget. Intinya, semua hal yang menyangkut Hellofest berkaitan dengan kata maksimal!
Hellofest menggabungkan konsep Kostumasa (cosplay) dan festival film pendek di dalamnya. Sebagai penyelenggara kompetisi film pendek, Hellofest bisa dikatakan konsisten dan dapat terus bertahan hingga tahunnya yang kedelapan. Sedangkan sebagai penyelenggara Kostumasa, Hellofest disebut-sebut sebagai salah satu event cosplay terbesar di Indonesia (untuk Hellofest8 peserta Kostumasa membludak sampai 1.100 orang lebih). Selain Kostumasa dan kompetisi film pendek, Hellofest juga menggelar Pasar Hellofest yang diisi oleh beragam booth. Kebanyakan pengisi Pasar Hellofest ini menjual ataupun memamerkan mainan koleksi, tin toys, action figur, komik, T-shirt, pernak-pernik anime, dan berbagai produk pop-culture lainnya. Satu festival menawarkan tiga acara sekaligus? Well, saya sudah bilang kalau festival ini maksimal banget kan?
Selain mengkompetisikan film pendek di dalam perhelatannya, Hellofest juga membuat acara Kostumasa Show Off dimana para peserta Kostumasa akan bersaing mempertunjukkan kebolehan dan atraksi mereka di atas panggung. Berhubung setahun belakangan ini demam K-pop sedang mewabah maka tidak jarang jika beberapa peserta yang naik ke atas panggung membawakan koreografi sebuah grup K-pop ataupun J-pop. Jangan kira para peserta itu hanya akan menari dengan persiapan seadanya, mereka tampil maksimal. Mulai dari kostum yang dibuat semirip mungkin dengan kostum yang dipakai si artis dalam video klip, menari dengan koreografi yang sama persis (di layar diputarkan video klip dari grup K-pop ataupun J-pop yang sedang dibawakan dan gerakannya memang sama persis), plus mereka pun ikut me-lipsing lagu yang sedang dimainkan.
Gerakannya cocok dengan video klip di belakangnya kan
Setelah tampil di atas panggung, peserta Kostumasa dengan dandanan dan outfit khas kartun yang cute ini akan langsung menjadi sasaran foto para pengunjung. Mulai dari fotografer seriusan yang niat bawa-bawa perlengkapan lighting, fotografer amatiran yang butuh model gratisan untuk mengeksplorasi kemampuan mereka, sampai pengunjung yang hanya bermodalkan kamera saku ataupun kamera ponsel, semua heboh dan sibuk dengan kamera masing-masing untuk mengambil angle terbaik dari peserta Kostumasa yang menjadi model dadakan ini. Setelahnya, foto bareng deh sama si model dadakan dan besokannya avatar di Twitter langsung berganti dengan 'foto bareng salah satu cosplay cantik di Hellofest'.
Salah satu peserta Kostumasa di atas panggung
Kostum boleh sangar, tapi teteeeup penakluk wanita :p
Hal lain yang terjadi saat para Kostumasa berkumpul adalah terciptanya beberapa pertunjukan spontan maupun yang telah direncanakan sebelumnya. Misalnya saat tiba-tiba sebuah lagu terdengar di lantai dasar Balai Kartini dan beberapa peserta Kostumasa mulai menari, makin lama makin banyak peserta Kostumasa yang ikut menari, pengunjung langsung heboh dong tiba-tiba ada flashmob dengan peserta yang memakai kostum aneka rupa seperti itu. Lain lagi dengan sekumpulan wanita cantik yang memakai aneka kostum princess ala kartun Disney, mereka dengan senang hati melayani permintaan pengunjung untuk mengulang lagu yang sebelumnya mereka bawakan di atas panggung Kostumasa Show Off. Pengunjung sih tambah seneng aja dapet pertunjukan tambahan dan pertunjukan ulangan seperti ini.
Flashmob
Kartun Disney kumpul disini
Awalnya Kostumasa merupakan sebutan Hellofest kepada para pengunjung yang datang menggunakan kostum, namun kemudian pada perkembangannya diadakan Kostumasa Show Off yang merupakan ajang kompetisi Kostumasa di atas panggung seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Salah satu tujuan Hellofest adalah menciptakan dunia fantasi selama satu hari dan pengunjung bebas menjadi apa saja dan siapa saja sesuai dengan khayalannya. Namun, pengunjung yang datang tidak menggunakan kostum pun tetap diperkenankan.
Perbedaan signifikan Hellofest8 dibanding tahun-tahun sebelumnya adalah jumlah pengunjung yang membludak. Walaupun pihak panitia telah memperluas area festival dan membagi acara ke dalam dua panggung berbeda namun kepadatan tetap tidak dapat dihindari. Mau jalan aja rasanya susaaahh banget. Disini saya salut dengan para panitia yang dengan profesional menggunakan sistem buka tutup eskalator yang menjadi jalan masuk ke dalam expo yang menjadi panggung utama dari pertunjukan Kostumasa Show Off, hal ini tentu saja untuk menghindari kemungkinan membludaknya pengunjung di dalam ruangan yang hanya berkapasitas 1000 orang tersebut. Hal serupa juga terjadi saat kompetisi film pendek berlangsung, panitia membatasi jumlah pengunjung yang dapat masuk ke dalam panggung utama namun disediakan layar besar di luar ruangan sehingga pengunjung tetap dapat melihat film-film yang sedang diputarkan. Salut saya terhadap pihak panitia semakin besar saat saya iseng bertanya apakah masih ada tempat kosong di dalam expo yang menjadi venue utama pemutaran film, panitia tersebut meminta saya untuk menunggu sementara dia masuk ke dalam expo yang sudah gelap, tidak lama kemudian dia keluar dan dan menuntun saya men ggunakan senter ke tempat duduk kosong di dalam expo. Sumpah, dari sekian banyak festival yang pernah saya datangi ini adalah festival yang diorganisir dengan sangat baik dan profesional oleh para panitianya.
Antrian pengunjung untuk naik ke lantai 2
Maksimal. Semua yang berkaitan dengan Hellofest memang dilakukan secara maksimal. Panitia yang maksimal melaksanakan tugas sepenuh hati, peserta yang berusaha maksimal menghadirkan tokoh-tokoh dunia fiksi dan fantasi ke dalam dunia nyata dalam panggung Hellofest, pengunjung yang maksimal menghadiri venue acara sehingga Balai Kartini terasa sempiiitt banget, film-film pendek buatan anak bangsa yang digarap maksimal dan membuka mata bahwa Indonesia memiliki sineas dengan masa depan gemilang, booth pengisi pasar Hellofest yang maksimal membuat pembeli lapar mata dan tidak sadar dengan berapa banyak rupiah yang dikeluarkan untuk berbelanja, rundown acara yang efisiennya maksimal banget sehingga semua kegilaan yang terjadi dalam satu hari tersebut dapat terakomodir, sampai MC yang maksimal serunya saat menghibur penonton di expo panggung utama.
Semua kemaksimalan yang terjadi berakumulasi pada satu hal: keriaan, semangat dan euforia yang berkumpul menjadi sebuah energi positif. Hellofest8 benar-benar berhasil melipatgandakan keceriaan yang biasa Hellofest bawa dalam setiap perhelatannya.
absurd
So, let's triple up the fun on Hellofest9 next year :)
0 Response to "Hellofest8: Double Up The Fun"
Posting Komentar