.....
“Cha, gue buka kemeja boleh nggak? Panas banget nih. Gue pakai kaos oblong kok di bawah kemeja ini.”
Saya membelalak. Akhirnya dia tersiksa panas matahari Sulawesi Selatan juga Tuhan! Ini membuktikan bahwa saya masih waras dan tidak berlebihan saat mengatakan panas di propinsi ini keterlaluan.
Dengan senyum manis tersungging di wajah saya mengangguk mengiyakan permintaannya, tapi untuk kali ini saya tidak meluluskan permintaanya begitu saja. Ada sebuah pertukaran yang cukup adil yang harus dilakukan. “Boleh. Lo boleh ngelakuin apa aja yang membuat lo nyaman selama nyetir. Tapi gue juga boleh lepas seat belt ya. It choke me Ted.”
Seklilas Teddy tampak tidak rela dengan pertukaran tersebut, dia tidak ingin peraturan dasar saat bermobil harus dilanggar, namun pada akhirnya dia setuju. Yes, panas matahari telah membuat Teddy melonggarkan peraturannya. Dan terima kasih Tuhan, panas ini juga yang memecah kebisuan diantara kami berdua. Melumerkan dingin di hatinya yang sekilas melintas.
.....
(4 Hari Untuk Selamanya, wait for further stories)
.....
(4 Hari Untuk Selamanya, wait for further stories)
0 Response to "Cold Cold Heart"
Posting Komentar