Entah kesambet hantu darimana, Exort tiba-tiba menghubungi saya hari Jumat pagi. Pesannya singkat saja, "Ros, Sabtu ada acara nggak?" Pesan singkat tersebut berlanjut menjadi sebuah percakapan, dan percakapan berlanjut menjadi sebuah ajakan super mendadak: ke Anyer Sabtu sore karena Exort sedang free nggak ada kerjaan.
Iya, Exort adalah salah satu teman blogger saya semenjak saya masih awal banget nge-blog. Dan semenjak perkenalan pertama saya sudah tahu persis kalau manusia ini sibuknya bukan main. Jadi agak ajaib kalau Exort tiba-tiba mengajak saya jalan-jalan duluan. Lebih ajaib lagi karena dia juga sudah mengajak Mila, yang seringkali mengalami on-off-friendship dengan Exort, untuk bergabung bersama.
Jadilah Sabtu siang itu kami bertiga meluncur menuju Anyer hanya demi melihat sunset. Sungguh rencana yang absurb, Jakarta - Anyer tidaklah dekat, paling tidak menghabiskan waktu 6 jam untuk pulang-pergi kesana. Hanya demi sebuah sunset. Saya cuma kasian sama Mila yang nyetir pulang-pergi sendirian karena saya dan Exort nggak bisa nyetir.
Lokasi pertama yang kami tuju adalah sebuah mercusuar di Anyer. Disana Exort mulai sibuk motret, Mila melipir ngopi sambil baca buku, saya cuma jalan-jalan santai nemenin Exort motret. Sama sekali nggak tertarik ikutan motret, padahal saya bawa kamera lengkap dengan tripod-nya. Bosan dengan mercusuar, kami melipir lagi mencari pantai yang cukup nyaman untuk melihat sunset. Ah ya, yang menyebalkan dari Anyer adalah harga parkir kendaraannya yang sangat mahal. Sekali masuk dan parkir biayanya antara Rp 25.000 - Rp 50.000
Mercusuar
Nyebur... Jangan... Nyebur... Jangan...
Di lokasi yang kedua ini terdapat sebuah resort tepi pantai yang tampaknya sudah tidak laku dan tidak disewakan lagi. Pantainya sendiri lumayan untuk duduk-duduk santai menikmati suasana. Exort lagi-lagi sibuk memotret dan Mila asik memainkan ukulelenya. Saya bengong memikirkan malam minggu yang dihabiskan dengan dua manusia absurb ini.
Setelah puas memotret pemandangan, yang memang menjadi kesukaan Exort, dia memotret saya dan Mila. Dari foto-foto yang awalnya manis dan ceria, menjadi foto ajaib dengan berbagai pose aneh.
Foto tepi pantai
Pose loncat-loncat
Kata Mila, caption untuk foto ini adalah: menanti jodoh datang dari balik gunung Krakatau :)))
Pose ala model kalender
Pose yoga
Pose melankolis memandang sunset
Pose berantem
Tiba-tiba kayang
Jujur, saya juga heran, kok mau-maunya saya pose seperti itu. But that was fun :)
Dan seperti yang selalu saya katakan jika kopdaran dengan Mila dan atau Exort, selalu menyenangkan menghabiskan waktu yang berakhir dengan kejadian absurb seperti ini bersama mereka.
Exort akhirnya muncul di akhir foto :)
All photos credit belongs to Exort.
0 Response to "Satu Senja di Anyer"
Posting Komentar