When I take a picture of you
When you take a picture of me
ITU FOKUSNYA KEMANAAAA??????
Suka ngalamin kejadian seperti itu nggak? Waktu kita motret teman perjalanan hasilnya kece badai. Giliran teman yang motret kita, hasilnya malah nggak jelas. Fokusnya kemana, blurnya sebelah mana, komposisinya nggak pas, dan lain sebagainya. Saya sih udah kenyang banget sama pengalaman seperti itu, apalagi waktu pakai DSLR dengan lensa bukaan besar. Fokus melenceng sedikit saja, hancur sudah hasil foto.
Marah-marah sama teman yang memotret jelas nggak akan membantu, yang ada malah pundung nggak jelas selama sisa perjalanan. Which I tell ya, itu nggak enak banget. Mau jalan-jalan senang-senang tapi kok malah ngomel nggak penting. Nah, daripada ngomel panjang lebar, atau diem-dieman dan berpotensi hubungan pertemanan bubar jalan setelah acara jalan-jalan selesai, lebih baik mempraktekkan cara berikut:
- Selalu, selalu, dan selalu cek hasil foto jepretan teman kamu
Dulu saya paling males ngecek hasil foto, alesannya takut baterai kamera cepat habis kalau kebanyakan ngecek foto. Padahal ngecek hasil foto itu penting untuk melihat kekurangan dan kesalahan foto. Dari situ kita bisa memperbaikinya, misal atur ulang komposisi foto, ubah titik fokus, ganti white balance, dan lain sebagainya. Jangan sampai nyesel setelah liburan selesai, waktu liat hasil foto di komputer, dan kebanyakan hasil foto jepretan teman gagal semua. Kalau urusan takut baterai kamera habis sih, pastiin aja setiap malam baterai kamera di-charge samapi full. Kalau kamu ukurannya narsistik tingkat akut, mungkin perlu pertimbangkan bawa baterai sekalian memory card cadangan.
- Ajari basic dasar fotografi ke teman perjalanan
Mungkin kamu sudah mengerti basic ilmu fotografi untuk menghasilkan foto yang cling dan catchy, tapi belum tentu teman perjalanan kamu memahami hal tersebut. Sebelum memotret, atau kalau perlu sebelum perjalanan dimulai, ajarkan sedikit tentang basic fotografi. Nggak usah yang ribet-ribet, takutnya teman perjalanan kamu malah ruwet dan males bantuin motret kamu, ajari aja rule of third dengan cara membuat garis imaginer di layar kamera (prinsip rule of third adalah membagi layar kamera menggunakan masing-masing tiga garis vertikal dan tiga garis horizontal sehingga layar kamera memiliki sembilan kotak sama besar, objek foto ditempatkan pada titik dimana garis vertikal dan horizontal tersebut saling bersinggungan). Ajari juga teknik framing untuk membingkai foto menggunakan benda alam atau material yang sudah ada.
Yang paling penting, ajari teman mengenali titik fokus kamera. Pada kamera DSLR biasanya titik fokus berwarna merah sedangkan pada kamera mirrorless titik fokus berupa kotak berwarna hijau. Pastikan teman menempatkan titik fokus ini pada objek foto, alias kamu!
- Beri contoh dengan memotret teman terlebih dahulu
Ini cara yang paling sering saya terapkan. Saya mengarahkan teman dahulu, mencari komposisi foto yang baik, mengatur settingan kamera (aperture, shutter speed, ISO), dan mengatur titik fokus. Jepret, perlihatkan ke teman, dan minta dia memotret kamu sesuai dengan komposisi tersebut. Dan ingatkan teman untuk menempatkan titik fokus pada diri kamu. Ini penting karena jika titik fokus melenceng, malah badan kamu yang dibuat blur oleh kamera.
- Beri pengertian
Ini tips tambahan sih, tapi tidak ada salahnya dilakukan untuk menghindari 'gesekan' dalam perjalanan. Contohnya saya suka motret dan cukup perfeksionis, beri pengertian pada teman kalau saya akan menghabiskan waktu sedikit lebih lama untuk memotret. Kalau teman perjalanan saya jiwa narsistiknya tidak tertolong lagi, dimana setiap jepretan foto harus ada wajah dia nongol di dalamnya, saya katakan kalau saya ingin memotret landskap yang terbebas dari gaya narsis si teman. Simpel sih, tapi penting banget untuk menghindari acara diem-dieman kayak orang pacaran lagi marahan.
Dari tips-tips di atas, ini hasil foto teman saya:
Not bad, kan :)
0 Response to "When You Take A Picture Of Me"
Posting Komentar